Darimana Traffic (Kunjungan) ke Website Kita Berasal? Apa Itu Traffic Sources?

Antrean Pengunjung

Ada sebuah restoran sushi di salah satu mall terkemuka di Jakarta. Selain berasal dari pengunjung mall, konsumen restoran sushi ini juga berasal dari pembaca majalah, karena sang pemilik juga mengiklankan restorannya di majalah-majalah lifestyle maupun kuliner.

Meski restoran ini sudah buka sejak beberapa tahun lalu, baru dua bulan belakangan pengunjungnya “meledak”, tepatnya setelah restoran sushi ini memiliki sertifikat halal dari MUI. Tanpa pemilik restoran sadari sebelumnya, ternyata banyak pelanggan baru yang datang dari rekomendasi temannya, karena tidak banyak restoran sushi yang halal di Jakarta. Sang pemilik pun menghentikan penayangan iklannya di majalah karena sudah tidak efektif lagi mendatangkan pelanggan baru.

Sama seperti cerita restoran sushi ini yang memiliki pelanggan dari berbagai sumber (pengunjung mall, iklan majalah, dan mulut-ke-mulut), sebuah website juga seperti itu. Traffic atau pengunjung website juga datang dari berbagai sumber.

Setidaknya ada beberapa sumber traffic yang paling umum ada.

Apa saja itu?

Apa Itu “Digital Analytics” dan Mengapa Kita Harus Memahaminya? Lalu Apa Itu “Google Analytics”?

My Files

Kemampuan memahami digital analytics adalah satu kemampuan yang wajib dimiliki oleh setiap profesional dalam bidang digital marketing. Google Analytics sendiri adalah salah satu digital analytics tools yang harus dikuasai oleh setiap profesional.

Mengapa?

Karena digital marketing berjalan di atas data kuantitatif yang bisa diukur. Analytics memberikan kita alat untuk melihat data itu dan menganalisanya, untuk menjadikan landasan dalam keputusan digital marketing kita ke depannya.

Mengapa Digital Analytics?

Pernah mendengar anekdot berikut ini? “Half the money I spend on advertising is wasted; the trouble is I don’t know which half.”

Kalimat itu konon diucapkan oleh John Wanamaker, seorang pengusaha retail Amerika Serikat yang dianggap sebagai pionir dalam bidang advertising dan marketing. Ia adalah pengusaha retail pertama yang memasang iklan setengah halaman di koran pada tahun 1874, dan yang pertama pula memasang iklan satu halaman penuh di tahun 1879.

Jika kita melakukan aktivitas marketing dalam bentuk iklan di koran (beserta iklan di media non-digital lainnya seperti TV, radio, majalah, dan sebagainya), kita tidak tahu secara persis bagaimana hasil dari iklan yang kita pasang. Apakah penjualan kita bertambah? Kita cuma bisa memperkirakan, atau melihat hasil survei pihak ketiga (misalnya Nielsen untuk TV) untuk mengetahui hasilnya.

Ini berbeda 100% dengan digital marketing. Teknologi memungkinkan kita untuk melihat hasil dari seluruh aktivitas pemasaran kita.

Kita bisa tahu berapa banyak pengunjung baru di website kita, berapa jumlah followers yang bertambah, berapa kali video kita ditonton, berapa banyak apps kita didownload, dan sebagainya.

Di sinilah peran dari digital analytics: mengetahui data A-Z dari semua aktivitas pemasaran kita.

Lanjutkan membaca Apa Itu “Digital Analytics” dan Mengapa Kita Harus Memahaminya? Lalu Apa Itu “Google Analytics”?