Darimana Traffic (Kunjungan) ke Website Kita Berasal? Apa Itu Traffic Sources?

Antrean Pengunjung

Ada sebuah restoran sushi di salah satu mall terkemuka di Jakarta. Selain berasal dari pengunjung mall, konsumen restoran sushi ini juga berasal dari pembaca majalah, karena sang pemilik juga mengiklankan restorannya di majalah-majalah lifestyle maupun kuliner.

Meski restoran ini sudah buka sejak beberapa tahun lalu, baru dua bulan belakangan pengunjungnya “meledak”, tepatnya setelah restoran sushi ini memiliki sertifikat halal dari MUI. Tanpa pemilik restoran sadari sebelumnya, ternyata banyak pelanggan baru yang datang dari rekomendasi temannya, karena tidak banyak restoran sushi yang halal di Jakarta. Sang pemilik pun menghentikan penayangan iklannya di majalah karena sudah tidak efektif lagi mendatangkan pelanggan baru.

Sama seperti cerita restoran sushi ini yang memiliki pelanggan dari berbagai sumber (pengunjung mall, iklan majalah, dan mulut-ke-mulut), sebuah website juga seperti itu. Traffic atau pengunjung website juga datang dari berbagai sumber.

Setidaknya ada beberapa sumber traffic yang paling umum ada.

1. Direct Traffic

Ibarat orang yang sengaja pergi ke Burger King karena memang niat makan Whopper, ini adalah kunjungan dari orang-orang yang mengetik langsung alamat website di browser karena sudah tahu nama domainnya. Misalnya karena kita sudah sering buka Facebook, kita sudah terbiasa mengetik http://www.facebook.com.

Direct traffic itu..

  • Bisa menandakan kunjungan dari pengunjung setia
  • Branding nama domain yang mudah diingat
  • Bisa jadi salah satu cara mengukur keberhasilan marketing non-online (misalnya iklan TV atau majalah) yang umumnya menampilkan nama website (*nyanyi “berniaga berniaga com com com”)

2. Referral Traffic

Ini adalah kunjungan dari visitor yang mengklik link yang ada di website lain. Referral = rujukan. Misalnya, saat kita lagi baca-baca timeline Twitter terus ada berita di Detik.com yang judulnya menarik, kita klik. Maka Detik mendapatkan referral traffic dari Twitter.

Ini ibaratnya pergi ke McDonalds karena burger Whopper di Burger King sudah habis, terus kasirnya bilang, “ke McD aja pak, beli Big Mac”. *Ya kali sih kasir Burger King bilang gitu, tapi itu analogi yang pas hahaha.

Social Media
Secara khusus, Google Analytics mendeteksi referral traffic dari situs-situs seperti Facebook, Twitter, Blogspot, WordPress, dan sejenisnya sebagai traffic dari social media.

Referral Traffic itu..

  • Berasal dari link yang ada di website lain. Artinya, referral traffic menandakan reputasi website kita di mata website lainnya
  • Secara natural, jika konten yang berada di website kita itu sangat berkualitas (unik, lucu, ditulis oleh ahli, topiknya hot, dsb), akan besar kemungkinan website kita akan dirujuk atau dilink oleh website lain, atau disebarkan di social media

3. Search Traffic

Search traffic adalah traffic yang datang dari pengunjung yang mengklik hasil pencarian di situs pencari semacam Google, Yahoo!, atau Bing. Tapi sayangnya yang ini nggak ada analoginya di kehidupan nyata hehe.

Ada dua jenis search traffic:

  • Organic Search: Ini berasal dari pencarian yang tidak berbayar.
  • Paid Search: Ini berasal dari program periklanan Pay Per Click (PPC), misalnya Google AdWords.

Search traffic itu..

  • Umumnya strategi digital marketing mengincar traffic dari organic search, karena tidak perlu berbayar untuk mendapatkan traffic pencarian yang melimpah (misalnya untuk keyword ‘jual baju online’)
  • Itulah mengapa ada yang namanya SEO (search engine optimization), sebuah upaya mengoptimalkan website supaya lebih nyaman digunakan dan lebih mudah ditemukan oleh pengguna Internet.
  • SEO bukan proses instan, butuh waktu untuk mendapatkan atau meningkatkan traffic dari situs pencari.

Beberapa Traffic Source Lain

Selain traffic source di atas yang umumnya pasti ada di setiap website, ada beberapa sumber traffic lain.

Display

Berasal dari banner yang terpasang di website lain.

Email

Berasal dari aktivitas email marketing kita. Jadi, kita mengirimkan email newsletter kepada pelanggan email kita, ada link ke website kita. Saat mereka mengklik link itu dan masuk ke website kita, kunjungan dari sini dikategorikan sebagai Email.

 

Bagaimana Mengetahui Traffic Source Website Kita? Kalau Website Kompetitor? *evilsmirk*

Caranya adalah dengan menggunakan tools digital analytics. Beberapa tools yang biasa digunakan antara lain:

Google Analytics

Google Analytics adalah standar industri untuk digital analytics. Yang perlu dilakukan adalah mendaftarkan website kita di sana, lalu memasang semacam kode tracking di setiap halaman website kita.

Saat kita sudah memahami fitur-fitur yang ada di sana, Google Analytics itu sangat powerful. Yang bisa kita lihat dan analisa di sana bukan hanya traffic source, tapi masih banyak hal lain seperti profil dan perilaku pengunjung, serta analisa konten.

Google Analytics Traffic Source
Google Analytics Traffic Source

 

Ingin belajar Google Analytics? Belajar saja lewat video dari Google Analytics Academy!

Histats

Histats.com adalah alternatif lain untuk menganalisa traffic & perilaku pengunjung website kita. Fungsinya sama persis dengan Google Analytics. Caranya pun sama, daftarkan website kita lalu pasang kode tracking.

SimilarWeb

Google Analytics & Histats itu diperuntukkan bagi kita sendiri yang ingin melihat & menganalisa traffic ke website kita. Nah bagaimana kalau kita ingin melihat traffic ke website kompetitor? SimilarWeb jawabannya.

Kita bisa melihat dan membandingkan performa digital marketing dari website kita maupun website kompetitor. Dari mana saja traffic source mereka, apa keywords yang banyak digunakan untuk masuk ke websitenya, darimana referral website-nya, dan sebagainya.

SimilarWeb
Tampilan SimilarWeb. Ini bukan website saya kok, ini Detik.com 😛

 

Perlu dipahami bahwa data yang ada di SimilarWeb tidak 100% akurat seperti data dari Google Analytics atau Histats, karena tidak ada kode tracking yang dipasang di website kita. SimilarWeb membuat estimasi atau perkiraan saja.

 

Aha! Saya mengerti sesuatu..
Aha! Saya mengerti sesuatu..

Mana Traffic Sources Terbaik?

Jawabannya: TIDAK ADA. Karena seluruh traffic sources ini menyumbang traffic dalam porsinya masing-masing.

Berapa porsi yang ideal dari setiap sumber traffic ini? Mengingat tujuan dari setiap website dan setiap perusahaan berbeda-beda, porsi masing-masing traffic source ini pun berbeda. Sehingga tidak ada patokan yang ideal.

Contohnya, untuk website seperti Facebook, sumber traffic terbanyak mereka jelas dari Direct, karena kita semua sudah hafal alamat dari Facebook.

Untuk situs media seru-seruan seperti MalesBanget.com, sumber traffic terbanyak adalah dari Social media (karena banyak yang nge-share tulisan-tulisannya) dan Direct (karena branding nama domain-nya sudah sangat bagus).

Tapi untuk situs toko online atau e-commerce, sumber traffic terbanyak bisa jadi berasal dari Search, karena mengandalkan produk yang ditawarkan di toko online mereka. Saat calon pembeli mencari di Google, masuklah ke toko online itu.

Sangat penting bagi setiap digital marketers untuk memahami traffic sources ini.

 

Mengapa Memahami Traffic Sources Penting?

Sebagai pemilik toko atau restoran, sangat penting bagi kita untuk tahu dari mana pengunjung atau pembeli kita berasal. Tapi di digital marketing, daripada sekedar tahu “oh, 35% pengunjung dari Direct, 25% pengunjung dari Search, 40% dari Referral,” ada hal lain yang lebih penting lagi untuk diketahui..

1. Mengetahui behavior pengunjung

Di toko fisik, kita bisa mengetahui behavior pengunjung/pembeli dan meminta kritik dan saran melalui bertanya langsung atau melalui form feedback. Tapi di website, kita hanya bisa menggunakan analytics tools untuk mengetahui dan menganalisa behavior pengunjung.

Beberapa metriks pengukuran untuk menilai behavior antara lain durasi (time on site), bounce rate, jumlah halaman yang dibuka (pages/session), serta conversion rate.

Beberapa patokan mudah menilai perilaku pengunjung:

  • Semakin tinggi durasi kunjungan (time on site), artinya pengunjung semakin betah di website kita.
  • Kalau pengunjung membuka website kita, lalu menutup browsernya sebelum mengklik halaman lain atau melakukan apa-apa, itu terhitung bounce. Semakin tinggi bounce rate, artinya website kita tidak bagus dalam menarik perhatian pengunjung.
  • Semakin banyak halaman yang dibuka (pages/session), artinya pengunjung semakin betah di website kita, karena dia membuka-buka halaman lain di website kita
  • Semakin tinggi conversion rate, artinya semakin bagus website kita dalam mengubah pengunjung menjadi pembeli (tentang conversion sudah pernah dibahas sebelumnya).

Salah satu teknik analisis adalah membandingkan metriks-metriks itu antara traffic source. Kita akan tahu bagaimana behavior pengunjung yang berasal dari traffic source yang berbeda.

Kita akan menemukan, misalnya, “oh ternyata pengunjung dari Direct itu yang paling bagus conversion rate-nya. Tapi jumlah conversion yang berasal dari Search itu paling banyak meskipun conversion rate-nya tidak tinggi-tinggi amat. Eh, pengunjung dari Social itu paling tinggi loh durasi kunjungan dan jumlah pages/session-nya, tapi kok conversion rate-nya rendah ya?”

Dari hasil analisis itu, kita bisa..

2. Mengoptimalkan traffic source & website kita

Dari hasil analisis sebelumnya, kita bisa tahu mana traffic source yang harus dioptimalkan lebih jauh. Juga bagian mana dari website kita yang harus dioptimalkan.

Misalnya, karena tadi kunjungan dari Direct itu paling bagus conversion rate-nya, kita harus memperbanyak promosi offline supaya brand awareness-nya kita makin oke.

Lalu halaman-halaman yang paling banyak mendapat kunjungan dari Social atau Search, karena conversion rate-nya rendah, maka harus dimaksimalkan lagi baik konten maupun desainnya supaya membuat pengunjung convert.

Setiap sumber traffic ini harus dioptimalkan untuk mendapatkan pengunjung sebanyak-banyaknya, dan tentu saja pengunjung yang berkualitas (menghasilkan konversi sesuai tujuan bisnis setiap website).

3. Mengoptimalkan dan menjustifikasi ROI (Return on Investment)

Mendapatkan traffic tidak gratis. Butuh effort baik tenaga, waktu, dan juga uang.

Traffic dari Direct & Referral itu umumnya gratis. Sedangkan dari Paid Search itu jelas-jelas berbayar. Untuk Search, walaupun traffic-nya gratis, tapi melakukan search engine optimization (SEO) itu butuh waktu & tenaga (bisa bayar ke pihak lain sih, tapi bayar juga). Melakukan Email marketing harus berinvestasi di membuat konten yang bagus.

Intinya, mendatangkan traffic itu tidak mudah. Oleh karena itu, hasilnya pun harus seimbang. Mana traffic yang effort-nya paling besar, Return on Investment (ROI)-nya pun harus paling besar juga.

Kalau kita sudah menganalisa dan mengoptimalkan setiap traffic source, lalu kita punya data hasilnya (misalnya hasil penjualan usaha kita), kita bisa tahu mana traffic source yang menghasilkan ROI ke penjualan terbanyak, mana yang kurang optimal.

Mana yang tidak sebanding bisa kita abaikan dan tidak perlu diperhatikan lagi, mana yang kurang optimal masih bisa kita genjot lagi. Syukur-syukur kita bisa tahu sumber traffic yang tidak repot, tapi ROI-nya tertinggi, hihihi..

4. Menggali ide marketing selanjutnya

Semua yang telah dilakukan di langkah-langkah sebelumnya membawa ke pertanyaan berikutnya: berikutnya ngapain?

Kalau sudah menganalisis traffic kita, behavior pengunjung kita, dan mengukur pengaruhnya ke ROI, kita bisa mengeluarkan ide-ide marketing berikutnya.

Memasang iklankah supaya traffic meningkat? Membuat judul konten yang lebih seru lagi supaya lebih banyak di-share di social media? Memperbanyak produk supaya lebih banyak halaman website kita ditemukan di search engine? Atau bahkan membuat offline campaign untuk meningkatkan awareness dan Direct traffic?

Semua bisa dilakukan, setelah kita punya rekam jejak data yang sudah kita analisis, sebagai landasan untuk mengambil keputusan.

Fiuh, another very long post! Tadinya cuma ingin menulis hal yang simpel mengenai apa beda setiap traffic source, tapi selalu muncul pertanyaan, so what? Akhirnya diperpanjanglah jadi sepanjang ini hehe..

Bagaimana di website teman-teman? Apa 3 sumber traffic terbesar? Mana sumber traffic yang ROI-nya paling positif?

Berbagi di komentar yaa..

Note: kisah restoran di atas adalah fiksi belaka, terinspirasi dari berita ini dan ini 

Sumber: 


Photo Credit: colm.mcmullan via Compfight cc


Photo Credit: mikeyp2000 via Compfight cc

Call to Action

35 respons untuk ‘Darimana Traffic (Kunjungan) ke Website Kita Berasal? Apa Itu Traffic Sources?

      1. Lots! 😀

        Blog ini kayak kuali yang udah nyatuin semua bahan makanan yg diperluin buat bikin masakan digital marketing yg enak dan sedap!
        Honestly, aku biasanya googling2 random tentang digital marketing (yeaa I’m so bloody curious), tapi umumnya web2 itu cuma ngasih pemahaman yg sepotong2…. Seolah2 kita mesti rajin2 browsing dan cari2 info lagi untuk nemuin benang merah yang menghubungkan semuanya. And it takes timee….. T_T #namanyaotodidak

        Aku tahu yg ditulis kak Ilman di sini pasti hasil dari lots of experience, dan tulisan yg crunchy ini ngemudahin banget buatku karena written with passion dan langsung to the point ke hal yang paling penting dan ngasih big picture tentang semuanya yang bikin aku gampang paham.
        I love this blog and surely will continue to read this blog! 😀

        PS: Saran..? Langsung konversi ke .com aja, kak! This blog is professionally written! 😀

        Suka

  1. wh gila ener nih informsinya,mantab tenan mas..
    kenapa sya gak dari dulu baca isi artikel ini , padahl penting banget nih memahami hal begnian …
    sya do’akan masnya tetep konsisten menulis, wes gitu aja dulu
    mau lanjut baca2 artikel yg lain …

    Suka

  2. Nggak pernag kepikiran sejauh ini. Selama ini cuman mengandalkan “report” dari dashboard overview di blog. Kalau hari ini ribuanviewer, Happy. kalau turun, semangat lagi.

    Terima kasih informasinya dan salam kenal 🙂

    Suka

  3. Saya mendapat informasi tentang pengunjung “direct” dari blog ini. Cara agan menjelaskan tips SEO berbeda dg blog lain, lebih sederhana. Saya tidak pernah mendapat blog ini jika online dg desktop, tapi kalau pakai tablet baru dapat.
    Sukses terus utk again.

    Suka

  4. penjelasan tentang tarffic sangat detail gan sampe gue baca gak abis-abis tapi sip gan ini baru namanya ngeblog detail dan ter perinci serta isi postingannya juga sip. bahasanya sip, pokonya sukses buat agan

    Suka

  5. Mas mau nanya, buat ngeliat sumber traffic (link refferal dan lain2) di google analytic itu sebelah mana ya (selain di real time) soalnya saya cari-cari ga nemu. Makasih

    Suka

  6. nice sharing….lama pake histat tapi kdang stlah beberapa lama kadang eror..histat ndk menampilkan traffic web saya…alhasil list website di control panelnya saya hapus trus buat bar lagi..itu histatnya emang kayak bgitu atau gmna ya…thanks

    Suka

  7. Wuiiiih, tulisan yg sangat berbobot om! 👍

    Minta izin untuk saya bookmark ya.
    Mau saya pelajari lebih dalam lagi. 😉

    Oh iya salam kenal om, panggil aja saya bang izal. 😊

    Suka

  8. Mantap kang! Asli.. Ini cukup dalem dan memberikan pencerahan 🙂 Tulisan 2014 yang masih relevan untuk dibaca di akhir tahun 2017. Nice share..

    Tulis-tulis lagi artikel yang lain dong.. Kalau boleh request, bahas social media marketing semacam Facebook atau Instagram yang lagi booming 🙂

    Suka

  9. Keren ini, selesai tak baca. Jadi tahu nih mas cara mengoptimalkan suatu website. Ternyata, bukan cuma websitenya aja yang penting, tapi sumber traffict-nya juga sangat berharga. Tulisannya bagus, renyah asyik. Kayaknya ini nggak dibatasi sama yoast seo.. Ngalir aja bercerita, tapi malah bagus loh..

    Suka

Bagaimana Menurutmu? Komentar Ya! :)